Senin, 05 Juli 2010

Proposal TAKS Jiwa

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)
DI RUANG JATI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM










Disusun Oleh :
AGUS JAMILI JAIN










SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM PROFESI NERS S1 KEPERAWATAN
2010

LEMBAR PERSETUJUAN
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)



Kegiatan : Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS)
Tempat Kegiatan : Ruang Jati Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Banjarmasin
Hari,Tanggal : Sabtu, 3 Juli 2010
Waktu : 10.00 WITA
Pelaksana : Agus Jamili Jain (Mahasiswa STIKES Muhammadiyah
Banjarmasin Program Profesi Ners S1 Keperawatan)




Banjarmasin, 3 Juli 2010



Menyetujui,


















PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)


A. DESKRIPSI
Manusia adalah makhluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain,penghargaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Dalam mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktivitas kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan therapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompokini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi:
1. Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi
2. Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien)
3. Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu
4. Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektik
5. Meningkatkan rasa dimiliki
6. Meningkatkan rasa percaya diri
7. Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah
Adapun tujuan rehabilitatif meliputi:
1. Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri
2. Meningkatkan kemampuan empati
3. Meningkatkan keterampilan sosial
4. Meningkatkan pola penyelesaian masalah.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek Emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan cemas, menyendiri, menhindari dari orang lain.

2. Aspek Intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat.
3. Aspek Sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain.
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari terapi aktivitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimuluspersepsi ekternal.

B. MASALAH KEPERAWATAN
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi ditujukan pada klien dengan masalah keperawatan isolasi sosial, halusinasi.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok dan motivasi proses pikir dan efektik.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan identitas dirinya
b. Klien mampu menyebutkan identitas klien lain
c. Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
d. Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
e. Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
f. Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan
g. Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai terapi aktivitas kelompok yang dilakukan

D. MANFAAT
1. Klien dapat belajar cara mengenal diri sendiri dan orang lain
2. Klien belajar untuk bekerjasama dalam suatu kegiatan
3. Klien belajar untuk mengeksperisikan diri lewat permainan yang dilakukan
4. Klien dapat belajar mengemukakan pendapat mengenai suatu kegiatan


E. PERSIAPAN
1. Analisa situasi meliputi: waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan
2. Uraian tugas perawat (terapis)
a. Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan.
b. Co-leader bertugas mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis.
c. Fasilitator bertugas memberikan stimulus dan motivasi kepada klien yang kurang ataupun tidak aktif terlibat dalam terapi aktivitas kelompok serta menjadi contoh bagi klien lain selama proses kegiatan terapi aktivitas kelompok.
d. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas terapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai).
3. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta kemungknan dilakukan terapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan
c. Melakukan kontrak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatn yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksaan kegiatan terapi aktivitas kelompok.

F. KEGIATAN
1. Perkenalan
Kelompok memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh leader. Leaer menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2. Kegiatan
Klien menyebutkan identitas dirinya dan melakukan perkenalan dengan pasangan, melakukan perkenalan di depan kelompok, serta melakukan perintah permainan.

3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan.
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

G. KRITERIA EVALUASI
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :
1. 80% klien mendapatkan pasangan yang tepat
2. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
3. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain
4. 80% dari jumlah klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
5. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
6. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan
7. 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang terapi aktifitas kelompok yang dilakukan

H. RENCANA PELAKSANAAN
1. Kriteria klien yang mengikuti TAKS di ruang Jati Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Banjarmasin adalah klien dengan isolasi sosial yang sudah mulai berinteraksi dengan beberapa klien lain
2. Peserta : pasien yang ada di ruang Jati
3. Masalah Keperawatan: isolasi sosial, halusinasi
4. Persiapan
a. Analisa Situasi
1) Waktu Pelaksanaan
a) Hari/ Tanggal : Sabtu, 3 Juli 2010
b) Waktu : 10.00 WITA
c) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10menit)
Permainan (20 menit)
Ekprees Feeling (10menit)
Penutup (5 menit)
2) Jumlah Perawat
a) Mahasiswa : 7 orang

3) Pembagian Tugas
a) Leader : Agus Jamili Jain
b) Co-Leader : Gina Hernita
Yunida Atikah
c) Fasilitator : Sri Rahayu
Rahman Hakim
d) Observer : Anita Mayasanti
Ismirani
4) Alat Bantu
a) Tape Recorder/Music HP
b) Bola kecil
c) Buku catatan dan pulpen

b. Proses Pelaksanaan
1) Persiapan
a) Memilih klien sesuai kriteria yang telah ditetapkan
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
c) Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk lingkaran
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
Perawat memperkenalkan diri dimulai dari leader dengan menyebut nama lengkap, nama panggilan, asal daerah/alamat dan hobi.
b) Orientasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien
 Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannya.
c) Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan
 Menjelaskan aturan main, yaitu :
• Masing-masing menyebutkan identitas diri
• Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat.
• Lama kegiatan 45 menit
• Setiap klien mengikuti dari awal sampai akhir.
3) Tahap Kerja
a) Leader menjelaskan kegiatan yaitu tape recorder akan dihidupkan dan bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat tape recorder dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola harus menyebutkan identitas dirinya (nama lengkap, nama panggilan, asal daerah/alamat dan hobi)
b) Co-Leader membantu leader dalam memberikan contoh tentang kegiatan tindakan yang dijelaskan oleh leader.
c) Fasilitator menghidupkan tape recorder dan leader mengedarkan bola berlawanan dengan jarum jam (arah kiri).
d) Pada saat tape recorder dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapatkan giliran untuk menyebutkan identitas dirinya (nama lengkap, nama panggilan, asal daerah/ alamat dan hobi), dimulai dari perawat sebagai contoh.
e) Tulis nama panggilan pada kertas atau name tag dan tempel atau pakai
f) Ulangi kegiatan sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
g) Setiap selesai peserta melaksanakan tugasnya maka beri reward/ tepuk tangan dengan memberi tepuk tangan.
h) Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara.
4) Peer Review (evaluasi kelompok)
a) Klien dapat memperkenalkan dirinya danorang lain
b) Klien dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c) Klien menemukakan pendapat tentang kegiatan ini
5) Terminasi
a) Orientasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
 Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih berkenalan dengn orang lain pada kehidupan sehari-hari.
c) Kontrak
 Menyepakati kegiatan berikut yaitu mengenali identitas anggota kelompok
 Waktu dan tempat
5. Antisipasi Masalah
a. Penanganan Klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditunjukkan pada klien yang telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut.



























DAFTAR RUJUKAN



Gail wiscart stuart, Sandra J. Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna. 1999. Keperawatan Jiwa Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta: EGC
Sholikin, 2006. Materi kuliah Terapi Aktifitas Kelompok. STIKES Muhammadiyah Banjarmasin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar